PERLAKUAN KHUSUS TANAMAN LEMON DALAM POT
Posted Januari 11, 2011
on:
A. PEMANGKASAN TANAMAN
Tidak semua ranting dan cabang tanaman jeruk lemon bisa menghasilkan buah. Dalam pertumbuhannya, tanaman lemon dalam pot sering mengeluarkan ranting dan beberapa cabang air yang hanya menghabiskan energi tanaman. Ranting dan cabang yang tidak produktif ini biasanya tumbuh di tengah-tengah batang atau di batang bawah. Jika ranting atau cabang yang tumbuh ini berasal dari batang bawah yang letaknya di bawah sambungan (bibit lemon berasal dari okulasi atau sambung pucuk) akan mengalahkan pertumbuhan batang bagian atas sehingga buah yang keluar seperti yang dikehendaki.
Dalam merawat tanaman lemon dalam pot, ranting dan cabang seperti itu perlu dipangkas agar tida mangganggu pertumbuhan tanaman. Pemangkasan juga dapat memperindah bentuk percabangan tanaman dan energi untuk pembuahan tidak terbuang. Pemmangkasan harus rutin dikukan. Diusahakan tidak menunggu waktu lama sejak keluarnya ranting dan cabang yang tidak dikehendaki. Perawatan pemangkasan pertama kali dilakukan sejak bibit dipindah ke dalam pot penanaman. Pemangkasan dilakukan untuk mengurangi daun dan ranting agar penguapan pasca pemindahan bibit ke dalam pot tidak terlalu besar.
Cabang tanaman lemon juga bisa dibentuk lewat pemangkasan. Pembentukan cabang ini biasanya dilakukan 2 bulan sejak bibit ditanam di pot. Pemangkasan dilakukan dengan menjarangkan cabang yang berdekatan dan cabang yanag terlalu rendah, termasuk cabang air. Salah satu cabang yang letaknya tumpang tindih dan jaraknya kurang dari 5 cm sebaiknya dibuang. Selain mengurangi cabang yang tidak produktif, pemangkasan juga berguna untuk mencegah serangan hama penyakit yang gemar bersarang di tempat yang rimbun dan lembab, sseperti kutu putih, aphids, an beberapa jenis cendawan.
B. MERANGSANG PEMBUAHAN DENGAN PUPUK
Untuk membuahkan tanaman lemon dalam pot diperlukan pupu yang kadar fosfornya (P) tinggi karena unsur inilah yang membantu pembentukan bunga dan buah serta pemasakan buah. Umumnya pupuk P didapat lewat pupuk tunggal TSP (Ca(HPO₄)₂) atau lewat pupuk majemuk NPK yang mengandung kadar P tinggi, seperti NPK 15:15:15 atau NPK 16-16-16+ TE (trace element), NPK 12-34-12, atau NPK 8-24-24.
Selain pupuk NPK yang diberikan lewat akar, pembuahan lemon dalam pot juga bisa dibantu dengan pupuk NPK berkadar P tinggi yang diberikan lewat daun. Pupuk daun yang bisa digunakan antara lain Gandasil B, Gandapan, Foliar, Growmore, Hiponex, dan berbagai merek pupuk daun lain yang berkadar P tinggi. Kandungan N,P,K pupuk ini bisa dilihat di kemasan pupuk.
Pemupukan untuk merangsang pembuahan bisa dilakukan pada tanaman lemon dalam pot yang sudah berumur 1 tahun sejak dipindahkan ke dalam pot penanaman. Tanaman muda yang verasal dari perbanyakan dengan cangkok dan stek, kadang-kadang sudah bisa menghasilkan bunga pada unur 3-5 bulan sejak dipindahkan ke dalam pot. Namun, pada umur ini sebaiknya bunga dibuang saja, karena energi yang diperlukan tanaman untuk berbuah masih sangat terbatas. Apabila dipaksakan buah yang dihasilkan tidak akan memuaskan.
Pada umur 1 tahun sejak pindah ke dalam pot, tanaman lemon yang akan dibuahkan bisa diberi pupuk NPK berkadar P tinggi atau campuran antara urea, SP-36/TSP dan KCL. Tanaman berumur 1 tahun yang ditanam dalam pot ember berukuran 10 liter bisa diberi pupuk NPK sebanyak 2 sendok makan (sdm) atau campuran urea, SP-36 1 sdm dan KCL 1 sdm. Untuk tanaman berumur 1 tahun yang ditanam di dalam pot drum, bisa diberi pupuk NPK berkadar P tinggi sebanyak 4 sdm atau campuran urea dan SP-36 2 sdm dan KCL 2 sdm. Agar penyerapan pupuk oleh tanaman lebih cepat, sebaiknya pupuk dilarutkan terlebih dahulu ke dalam 2 liter air.
Pemupukan dilakukan dengan cara membuat lubang melingkar mengikuti lingkaran pot sedalam ±5 cm. Setelah itu, pupuk dimasukkan dan ditimbun kembali dengan tanah kemudian media disiram agar pupuk larut dan meresap ke dalam tanah.
Selain lewat akar, pupuk berkadar P tinggi juga diberikan lewat daun. Interval pemberian 1 minggu sekali. Penyemprotan ini dilakukan terus sampai tanaman mengeluarkan bunganya. Dosis pupuk daun yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan petunjuk yang tertera pada kemasan pupuk. Setelah kuncup bunga keluar, penyemprotan dihentkan agar bunga tidak rontok.
C. MERANGSANG PEMBUAHAN DENGAN ZPT
Alternatif lain untuk merangsang pembuahan tanaman lemon dalam pot adalah dengan pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT). Jenis ZPT banyak ragamnya, ada pengatur tumbuh akar, pengatur tunbuh daun,ada juga pengatur tumbuh bunga. Zat pengatur tumbuh ini biasanya digunakan untuk membuahkan tanaman lemon dalam pot serentak. Para pedagang lemon dalam pot sering memakainya untuk mengatur jdwal tanaman berbuah. Hal ini biasa dilakukan untuk memenuhi pesanan para hobiis tanaman pad event tertentu.
Syarat tanaman yang akan dirangsang pembungaan dengan ZPT adalah harus cukup umur atau siap berbuah, sehat, subur dan unsur haranya terenuhi. Perlakuan yang tidak sesuai dengan syarat tersebut justru menyebabkan tanaman mati, baik sebelum atau sesudah tanaman bebuah.
Bayak jenis dan merek ZPT yang beredar di pasaran. Jenis bahan aktif yang paling banyak digunakan dalam ZPT adalah paclobutrazol. Cara kerjapaclobutrazol adalah dengan menghambat keluarnya daun tanaman. Karena daunnya dihambat keluar, energi yang disimpan oleh tanaman akan keluar dalam bentuk bunga dan akhirnya berubah menjadi buah.
Cara penggunaan ZPT dengan menyemprotkannya ke seluruh bagian tanaman yang ada di permukaan tanah, terutama bagian daunnya. Khusus untukpaclobutrazol murni, pemakaian cukup 0,1 ml per liter air. Sementara itu, pemakaian ZPT dengan merek lain yang juga berbahan aktif paclobutrazolmengikuti petunjuk yang tertera pada kemasan. Salah satu merk dagang ZPT yang bisa digunakan adalah Cultar dan Goldstar. Jenis ZPT lain yang bisa digunakan adalah Atonik, Dekamon, Gibberelin,dan Hydrasil. Berbagai jenis ZPT itu bisa diperoleh di toko-toko pertanian.
Jika cuaca sedang cerah atau tidak sedang turun hujan, penyemprotan ZPT cukup dilakukan satu kali, dan bisa diulangi 2 minggu kemudian. Reaksi kerja ZPT sangat dipengaruhi oleh kesuburan tanaman. Jika tanaman cukup subur, 1 bulan setelah pembeian ZPT tanaman sudah bisa berbunga.
D. MERANGSANG PEMBUAHAN DENGAN STRES AIR
Selain menggunakan pupuk berkadar P tinggi, bunga dan buah lamon dalam pot dapat dirangsang dengan stres air. Inilah salah satu keuntungan menanam lemon dalam pot, yakni bisa dengan mudah merekayasa pengturan air untuk merangsang pembuahanya. Rekayasa pemberian air ini sulit dilakukan pada tanaman yang ditanam di lahan. Perlakuan stres air nin umumnya dilakukan jika pemakaian pupuk untuk merangsang pembungaan tidak berhasil dengan baik.
Tanaman lemon dalam pot yang akan dirangsang buahnya dengan stres air sebaiknya benar-benar dalam kondisi sehat dan subur. Pasalnya, setelah mengalami stres air, tanaman tersebut harus mempunyai unsur hara dan energi untuk membentuk bunga dan buah. Jika tanaman yang akan diberi perlakuan stres air tidak sehat dan subur, ada kemungkinan bunga dan buah masih bisa keluar, tetapi mudah rontok. Selain sehat dan subur, tanaman yang akan diberi stres air, buahnya minimum sudah dipanen semua 1 bulan sebelum atau sudah beristirahat selama 1 bulan.
Tahap perlakuan stres air untuk merangsang keluarnya bunga dan buah sebagai berikut:
1. Dua minggu sebelum perlakuan stres air, pupuk tanaman lemon menggunakan NPK. Gunakan pupuk NPK berkadar P tinggi.
2. Dua minggu setelah pemupukan letakkan tanaman di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung setiap hari.
3. Biarkan tanaman tersebut terkena sinar matahari tanpa disiram air sedikitpun. Perlakuan ini berlangsung selama ± 1-2 minggu atau sampai tanaman hampir layu dan mengalami stres, tetapi tidak sampai mati.
4. Setelah stres karena kekurangan air, tanaman diairi terus-menerus. Jika cuaca sedang panas, tanaman disiram 3x sehari. Penyiraman dilakukan terus sekitar dua minggu. Setelah itu dilakukan penyiraman secara normal, sehari 1x atau tergantung dengan kondisi kelembaban media tanamnya.
5. 2-3 minggu setelah perlakuan stres air, biasanya tanaman lemon akan mengeluarkan tunau-tunas daun baru yang dibarengi dengan munculnya kuncup-kuncuo bunga. Setelah bunga muncul,media tanam harus dijaga supaya tidak terlalu basah atau terlalu kering. Media yang terlalu basah atau kering bisa menyebabkan bunga rontok.
E. MERANGSANG PEMBUAHAN DENGAN MELUKAI BATANG TANAMAN
Melukai batang tanaman merupakan cara lama untuk membuahkan tanaman. Cara ini sampai sekarang masih dipraktikkan. Meskipun berhasil memaksa tanaman untuk berbuah, tetapi cara ini sebaiknya dijadikan sebagai pilihan terakhir.
Ada banyak cara pemaksaan berbuah dengan melukai batang tanaman. Cara yang umum dilakukan adalah dengan mengikat erat batang tanaman menggunakan kawat sampai kulit terluka menembus batang kayu. Cara lainnya adalah dengan mengelupas kulit tanaman sampai terlihat kambiumnya.
Cara pelukaan ini tanpa disengaja menyebabkan proses pengiriman karbohidrat dari tanaman ke akar terhambat sehingga terjadi penimbunan karbohidrat di batang, ranting dan daun. Dengan penimbunan ini maka akan mempercepat munculnya bunga dan buah.
Kekurangan dari membuahkan tanaman dengan cara melukai batang adalah terjadinya luka pada tanaman. Luka yang ditimbulkan ini dikhawatirkan bisa terinfeksi oleh penyakit, seperti jamur, bakteri dan virus CVPD
Tiada ulasan:
Catat Ulasan